Sabtu, 24 Mei 2014

Cinta Tanpa Syarat





 Tanpa Syarat ....
Cinta memang sejatinya tak pernah menuntut apapun. Manusia dengan segala  nafsu dan keserakahan lah yang membeda-bedakan dan menuntut kelebihan dalam percintaan. Untuk menambah rasa cinta, kadang memang harus tahu banyak tentang pasangan kita. Tapi hal itu malah membuatku khawatir. Apakah aku tahu terlalu banyak? Apakah aku akan tetap baik-baik saja jika aku tahu semua tentang dirinya? Ternyata cinta memang membutakan segalanya. Meski aku tahu dia itu seperti apa, meski aku tahu segala keburukannya, aku tetap mencintainya. Hatiku, mataku, tak mampu berpaling darinya.

Cinta itu ya  memang harusnya dilakukan tanpa syarat. Bukan hal yang sejati jika mencintai kok masih “karena”. Mencintai itu harusnya “meskipun”. Aku mencintaimu meskipun kau gendut, misalnya. Atau aku mencintaimu meskipun kau jelek, miskin, dan sebagainya. Karena kalau cintanya disebabkan oleh “karena”, maka ketika hal baik yang melandasi itu berkurang satu persatu, cinta pun akan terkikis perlahan. Iya kan?

 Ya, aku melakukan hal itu sekarang. Kucintai dirimu tanpa syarat. Jadi merdekalah. Datanglah padaku dengan ringan hati, karena aku akan menyambutmu dengan hangat. Jangan meminta maaf padaku atas kekurangan apapun yang kau miliki, karena aku tidak peduli. Kau adalah kau yang aku sukai, bagaimanapun dirimu. Cinta ini kita yang akan hadapi. Suka dukanya, semuanya. Jadi jangan ributkan soal kekurangan diri. Ini tentang kita, dan bagaimana cara kita memperlakukan satu sama lain.

 Maukah kau melakukan hal itu bersamaku? Cukup cintai aku saja dan aku akan mencintaimu. Intinya adalah keikhlasan hati. Terimalah aku apa adanya dan aku akan menerimamu apa adanya. Mari merdekakanlah hati kita. Jangan ikut pendapat orang lain tentang criteria pasangan hidup. Kalau kau memang nyaman denganku, maka mari jalani ini bersama.

Karena aku sudah melakukannya. Aku menerimamu apapun adanya dirimu. Aku mencintaimu tanpa syarat, tanpa tuntutan, tanpa embel-embel.
Dan aku akan melakukannya, selama hidupku, selama yang aku mampu.

0 komentar:

Posting Komentar